---kepada remmy novaris dm
belum pernah aku mengenal seorang lelaki
membunuh dirinya sendiri berulangkali
lelaki yang selalu bangkit dari kematiannya
dan membiarkan dirinya menggores
setiap aksara di jalan-jalan yang sepi
hanya untuk mendustai setiap keyakinannya
sebagai orang yang sesat dari kesetiaan
tetapi selalu saja aku menziarahinya
dan berkisah bersama tentang hari-hari
yang selalu dilepaskan dari tubuhnya
hanya untuk mencari catatan harianku yang hilang
agar dapat kembali membacanya
dan lelaki itu tak pernah bosan mendengar
setiap bisikan yang kuerangkan sebagai kutukan
selalu saja diaminkannya dengan napas cumbuan
yang membuatku mabuk di ujung kisah
entah kenapa, aku tak juga bisa berpaling
setiapkali ia bersijingkat di celah waktu
dan mengintipku dari sana
ketika aku sedang mengunyah buah apel
pada siang hari hingga membuatku tersedak
setelah aku menyadari buah itu
telah dikunyahnya sedemikian lahapnya
sungguh tak pernah aku membayangkan
lelaki itu dapat mengukur setiap lekuk resahku
dan berdongeng tentang keperempuananku
yang telah kutanggalkan sejak mengenalnya
hingga aku tak tahu bagaimana cara melupakannya
belum pernah aku mengenal seorang lelaki
membunuh dirinya sendiri berulangkali
lelaki yang selalu bangkit dari kematiannya
dan membiarkan dirinya menggores
setiap aksara di jalan-jalan yang sepi
hanya untuk mendustai setiap keyakinannya
sebagai orang yang sesat dari kesetiaan
tetapi selalu saja aku menziarahinya
dan berkisah bersama tentang hari-hari
yang selalu dilepaskan dari tubuhnya
hanya untuk mencari catatan harianku yang hilang
agar dapat kembali membacanya
dan lelaki itu tak pernah bosan mendengar
setiap bisikan yang kuerangkan sebagai kutukan
selalu saja diaminkannya dengan napas cumbuan
yang membuatku mabuk di ujung kisah
entah kenapa, aku tak juga bisa berpaling
setiapkali ia bersijingkat di celah waktu
dan mengintipku dari sana
ketika aku sedang mengunyah buah apel
pada siang hari hingga membuatku tersedak
setelah aku menyadari buah itu
telah dikunyahnya sedemikian lahapnya
sungguh tak pernah aku membayangkan
lelaki itu dapat mengukur setiap lekuk resahku
dan berdongeng tentang keperempuananku
yang telah kutanggalkan sejak mengenalnya
hingga aku tak tahu bagaimana cara melupakannya
Denpasar 3005 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar