sudah kubisikkan di tepi telingamu
tentang makna
sebuah mimpi
tapi kau bergegas
melewati batas malam
dan kau memilih
duduk di sana
di antara
kesendirian dan bayangan
di pusat impian
kau mencoba memetik
setiap igauan tapi
aku hanya dapat
menaburkan
senyuman sebagai bunga
dari setiap
percakapan yang kau inginkan
tapi kau kemudian
memperangkapku
dengan tatapanmu
yang dalam menghujam
hingga seluruh
jiwaku bergetar
dan seluruh sayap
impianku retas
tanpa ruang celah
di antara pintu dan jendela
di mana aku dapat
melepaskan diri
dan di beranda
itu, kau hanya temukan
bayanganku
terkapar tanpa sayap
karena aku tak
dapat lagi memberimu
sebuah isyarat
yang dapat kau pahami
jika aku hanyalah
tamu dari seluruh
impian yang
kukisahkan padamu
(dan kau memang
tak pernah ingin mempercayainya!)
Dps08062017- ilustrasi : na
Tidak ada komentar:
Posting Komentar