tak ada lagi yang bisa kutanak dari puisimu
yang hanya menyimpan lumut dan angin laut
deburan ombak masa lalu dari kisahmu
hanya menyisakan rasa garam di bibir hatiku
aku pun hanya dapat menggeliat
dan menyesali sebuah penantian panjang
menunggu keremangan menjamahku
dengan sisa-sisa puisi yang tertunda
dan kini pecah berderai setitik embun
di ujung pagi. lepas terhempas
di bumi merambas pada surya yang murka
seakan tak rela harus tergantikan
hanya hati yang memahami
dan menyimpan semua kisah
tentang luka yang usang
di mana celah mimpi itu tersembunyi
sekedar penawar rasa yang membeku
kini kutunggu kau di balik kelam
di sudut yang paling tajam
akan kubisikan padamu setiap erangan
jika aku adalah bagian yang tak dapat
kau retaskan dari gairah dan kehangatan
setiap puisi yang kau hembuskan
hingga aku terpejam dalam diam
Dps276062013-ilustrasi: google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar