masih saja kau mencabik malamku
di selangkangan kelam
ketika aku menanggalkan diriku
di atas pelaminan keikhlasan
untuk sepenuh mencumbui
kesetianku padamu dengan
bisikan-bisikan rahasia
di selangkangan kelam
ketika aku menanggalkan diriku
di atas pelaminan keikhlasan
untuk sepenuh mencumbui
kesetianku padamu dengan
bisikan-bisikan rahasia
lihatlah jiwaku kini hanya
tinggal sesosok kenangan
yang mencoba melumati
seluruh kesetiaan tanpa jeda
sejak matahari terbit dan
tenggelam di langit barat
tinggal sesosok kenangan
yang mencoba melumati
seluruh kesetiaan tanpa jeda
sejak matahari terbit dan
tenggelam di langit barat
lalu apalagi yang dapat
kupertaruhkan jika semua lekuk
rahasia telah kubisikan padamu
hingga untuk desah mimpi pun
tak lagi tersisa untuk lidahku
meskipun sekedar berkeluh
kupertaruhkan jika semua lekuk
rahasia telah kubisikan padamu
hingga untuk desah mimpi pun
tak lagi tersisa untuk lidahku
meskipun sekedar berkeluh
haruskah aku bersimpuh dan
membiarkan keperempuanku
senista bahasa yang kau puisikan
dari kejalangan imajinasimu
hingga menghempaskanku
di tepi ranjang penantian
membiarkan keperempuanku
senista bahasa yang kau puisikan
dari kejalangan imajinasimu
hingga menghempaskanku
di tepi ranjang penantian
jangan salahkan aku jika kelak
aku berpaling dan membawa
seluruh impianmu ke sebuah alamat
tanpa peta di balik dunia nyata
di mana aku berdiam selamanya
kecuali sebuah alamat palsu
aku berpaling dan membawa
seluruh impianmu ke sebuah alamat
tanpa peta di balik dunia nyata
di mana aku berdiam selamanya
kecuali sebuah alamat palsu
Denpasar26062013-ilustrasi : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar