dengan mata-hatimu,
ketika aku melangkah di hadapanmu
apakah aku serupa bayangan
dengan liukan yang tajam
sehingga menyilaukan
dan membutakan pandanganmu
salahkah jika aku melangkah
menurut kata hatiku agar dapat
mengenakan diriku sendiri
dan menanggalkannya seperti
menanggalkan bayanganku
di pelaminan malam atau siang
di mana aku dapat merebahkan
seluruh diriku untuk merentangkan
sisa-sisa waktu sebagai pembasuh
peluh dari kehidupanku
mengapa kau harus menempelkan
seluruh telingamu pada dinding angin
dan mendengar setiap helaan napasku
seperti mendengar erangan, seraya
menatapku dari balik kacamata hitam
yang kau kenakan hanya untuk
menerawangkan narulimu yang tertunda
dari setiap lirikan tajam sudut matamu
untuk mencabik hasrat yang dikebiri
oleh kesangsian dan keyakinanmu sendiri
bukalah kacamatmu agar aku tahu
jika kau tak buta-warna dan tak hanya
menatapku sehitam dan seputih tatapanmu
dari balik pintu dan jendela di mana kau
hanya menyembunyikan dirimu
karena aku tak pernah menggenggam batu
dan menyembunyikan di balik tanganku
Dps2906 2013- ilustrasi :google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar