Senin, 27 Agustus 2018

BANDUL


ketika aku sudah bertubuh
kau masih juga mencari bayangan
ada pecahan-pecahan cahaya
di lantai tempat di mana aku berpijak
hanya mengendapkan kecemasan


dan kau masih saja melepas senyum itu
sebelum aku dapat mengulumnya
dalam bahasa isyarat, kau melapisinya
dengan kebijakan-kebijakan kalimat
tanpa pernah aku dapat memahaminya

kita pun berayun pada bandul jam
menghitung keberuntungan dan kekalahan
tak perduli jika senja sudah di ujung waktu
sebab kita tidak ingin semua menjadi sia-sia
di mana ketiadaan itu adalah kesempurnaan

meskipun kelak kita hanya menjadi
seekor kupu-kupu putih yang menyeberangi
pekarangan rumah tempat kita
berdiang dan mengepakkan sayap
dalam kesunyian yang abadi

Denpasar 19 9 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar