Senin, 27 Agustus 2018

PADA MUSIM YANG BERBEDA


melepas musim seperti melepas gaun
setelah kau tak lagi menyibak
setiap desah napasku
hanya untuk semua perhitungan
tentang awal dan akhir percakapan


kau berbicara tentang langit
aku berbicara tentang bumi
kau melayang seperti burung
aku melata seperti seekor kadal
kau berbicara tentang matahari
aku berbicara tentang rembulan

tapi entah kenapa,kita tak juga temukan cahaya
kecuali kau menerawang sesosok tubuh
yang selalu menggeliat dalam bayangan
sebagai sebuah halusinasi
padahal aku telah menampakkan wujudku
sebagaimana adanya

maka kini biarkan aku menyeberangi
setiap musim yang panjang
mengembara dalam pencarian
dan menyetubuhi setiap harapan
meskipun harus tiba dalam kekosongan

tetapi setidaknya keheningan itu
menjadi benih-benih kerinduan
dari apa yang pernah kau tanam
meskipun kelak hanya seperti belukar
tempat tumbuhnya bunga-bunga liar
tapi di sana, aku yakin akan datang
seekor kupu-kupu putih
menyerpihkan serbuknya

dan kutahu itu adalah sebuah pertanda
kau pernah ada dalam sayap-sayap waktu
di mana kita pernah mengepaknya bersama

Denpasar 30 09 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar