di panggung mana lagi
aku harus berdiri
ketika kata menyeret jauh
ke dalam setiap makna
suaraku, masihkah kau dengar
di antara napas yang tersengal
selalu saja kalimat-kalimat patah
pada setiap ungkapan
menjadi bisikan-bisikan liar
seperti perempuan sundal
di puncak birahi yang banal
di luar dan di dalam panggung
aku hanya sebuah lakon
untuk menerjemahkan semua kisah
tanpa pernah memahami maknanya
dan usai di akhir pertunjukan
kini aku hanya dapat memainkan
sebuah tablo bagi diriku sendiri
untuk kuterjemahkan
jika setiap gerak dari lekuk tubuhku
adalah kisah yang lain
tanpa pernah dapat dipahami
: aku tak perduli...
Denpasar 19 06 2017
pada setiap ungkapan
menjadi bisikan-bisikan liar
seperti perempuan sundal
di puncak birahi yang banal
di luar dan di dalam panggung
aku hanya sebuah lakon
untuk menerjemahkan semua kisah
tanpa pernah memahami maknanya
dan usai di akhir pertunjukan
kini aku hanya dapat memainkan
sebuah tablo bagi diriku sendiri
untuk kuterjemahkan
jika setiap gerak dari lekuk tubuhku
adalah kisah yang lain
tanpa pernah dapat dipahami
: aku tak perduli...
Denpasar 19 06 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar