Senin, 27 Agustus 2018

LOGARITMA TUBUH


bagaimana kau dapat mengukur
pinggang dan buah dadaku
dari panjangnya bayangan
hanya dengan satu gerakan
dan pantulan cahaya


padahal kau tahu setiap kecepatan cahaya
di dalam ruang hampa melebih kecepatan suara
di mana setiap desah tak akan pernah sampai
puncak orgasme tubuh yang mengejang
setelah semua keseimbangan diruntuhkan

tapi kau masih saja membilang
dengan ukuran tak terhingga
hanya untuk merumuskan kesaksian
jika aku adalah perempuan
setelah berdiri di atas ketelanjangan

dan kau baru memahami sejarah tubuh
dari tulang rusuk yang mengunyah buah terlarang
dalam sebuah grafitasi halal dan haram
di mana sebuah peradaban hanya dimulai
dengan selembar daun sebagai
penutup cahaya dan kegelepan

Denpasar 28 11 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar