di pantai mana lagi ada ombak
merayu dengan buih-buihnya
untuk selalu memanggilku kembali
mencumbui semua kebebasan
dari garis pantai hingga sejauh mata memandang
di antara batas langit dan laut yang menyatu di cakrawala
sudah kuhirup bau garam di udara
tempat di mana aku mengasinkan seluruh perjalananku
maka kini apakah aku harus kembali bertanya
di mana lelaki yang menyimpan perahu, pembuka layar
agar aku dapat mengarungi semua sisa perjalanan
sebagai perempuan pantai yang duduk di
singgasana istana pasir?
haruskah aku menunggu gaunku yang basah
sampai mengering dihembus angin
tersingkap oleh naluri dan ilusi
jika semua adalah waktu di luar kodrat dan takdir
deru ombak itu terus menggulungku
dengan selimut buih-buihnya
tanpa pernah dapat aku pahami
apakah itu jawaban atau pertanyaan tanpa akhir
: aku hanya dapat memahaminya dalam kebisuan....
Pantai Pandawa – Bali 30 10 2017
di antara batas langit dan laut yang menyatu di cakrawala
sudah kuhirup bau garam di udara
tempat di mana aku mengasinkan seluruh perjalananku
maka kini apakah aku harus kembali bertanya
di mana lelaki yang menyimpan perahu, pembuka layar
agar aku dapat mengarungi semua sisa perjalanan
sebagai perempuan pantai yang duduk di
singgasana istana pasir?
haruskah aku menunggu gaunku yang basah
sampai mengering dihembus angin
tersingkap oleh naluri dan ilusi
jika semua adalah waktu di luar kodrat dan takdir
deru ombak itu terus menggulungku
dengan selimut buih-buihnya
tanpa pernah dapat aku pahami
apakah itu jawaban atau pertanyaan tanpa akhir
: aku hanya dapat memahaminya dalam kebisuan....
Pantai Pandawa – Bali 30 10 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar