seperti amuba dari sebuah dunia maya
aku membelah diri menjadi sel-sel cahaya
tanpa ujung matarantai sebagai pengikat
bayang-bayangku pun berkelebatan di sana
menciptakan impiannya masing-masing
kau, aku dan kita adalah bayangan
dalam sebuah dunia rekaan dan fantasi
di mana kita saling bercinta dan membunuh
setiap bayangan yang kita ciptakan sendiri
dalam sebuah permainan pasar terbuka
di sana, di antara maya dan nyata
kita pun melata seperti lintah
menghisap seluruh makna
dengan imaji-imaji liar tanpa batas
hingga menyemburkan seluruh keyakinan
sampai akhirnya kita terkapar
dari sebuah perburuan yang panjang
jika kita ternyata tak berada lagi
pada sebuah dunia yang nyata
tapi kita tak bisa lagi kembali
karena tak dapat lagi mengenal
bayangan diri kita sendiri
dan kita pun berusaha membunuhnya
untuk sekedar meyakinkan diri kita
tapi hanya melahirkan amuba baru
pada setiap inti sel bayangan
mekipun kita sudah merasa lelah
menjadi parasit diri kita sendiri
kita akhirnya hanya pasrah, membiarkan
menjadi kegelisahan yang terus menjarah
dengan penyesalan tak berujung
di mana kenistaan tak terampunkan
mengubur kita tanpa sedikit pun
memberikan sebuah alasan
Dps08052013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar