telah kulepaskan seluruh tubuh
di selangkangan malam
ketika bulan purnama berpendar
di balik cadar awan hitam
kau dan aku pun membuat sebuah
upacara untuk melipat kelam
dari keluhan-keluhan panjang
menjadi desahan-desahan tajam
kita pun saling menguliti tubuh kita
seperti menanggalkan setiap helai
kelamin untuk kita persembahkan
kesuciannya dari sebuah penghianatan
maka dusta pun kita rapalkan bersama
sebagai doa untuk setiap kesalahan menjadi
pembenaran sebagai sebuah keyakinan
jika kita adalah benar dari yang salah
dan kita pun menggantangnya di atas bara
kerinduan yang mengepulkan setiap aksara
sebagai puisi yang tak perlu dipahami
kecuali atas nama cinta yang terabaikan
Dps2604 2013-ilustrasi:google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar