siang yang mengangkang dengan garang
membuka dada biru langit yang perawan
membuatku mengerang terpanggang
dan aku pun kuyup oleh ketelanjangan
maka aku pun mencari keteduhan
pada bayanganku sendiri
tetapi sirna seketika dihisap oleh cahaya
dari titik kulminasi di ubun-ubun kepala
kalaupun bayanganku masih tersisa
bayangan itu berteduh di balik tubuhku
bersujud di bawah telapak kaki seolah
meminta membawanya kemana kumau
maka aku pun membawa bayanganku
ke tempat yang paling teduh, dan di sana
kami bercumbu sepanjang waktu
hingga menyatu melahirkan setiap impian
Dps17042013-ilustrasi:google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar