ketika aku berada di persimpangan
antara rasa yang begitu berkuasa
dan nurani yang berkata tidak
aku tenggelam dalam bergumulan
dan keraguan yang tak tentu arah
sementara hatiku tak mau mengalah
haruskah berdamai dengan luka
sedang rasa dan emosi tak mau kompromi?
seperti air di daun keladi yang selalu jatuh
begitu pun air dan minyak tak mau bersatu
seperti air tak selamanya jernih bening
terkadang kotor mengeruhkannya
seperti langit tak selamanya biru
ketika awan kelam membiasnya
seperti daun tak selamanya hijau
karena kemarau merajamnya menjadi kering
dan ketika laut yang indah tenang
memaparkan riak dan ombak yang mengglegar
pun lembayung senja tak bersemburat jingga
kadang aku ingin berteriak menentramkan hati ini
tapi aku hanya bisa terdiam dan terpaku
menahan rajaman kesah yang menusuki hati
kadang ingin kubiarkan telingaku
dijilati bisikan kemesraan hingga ke ujung kaki
hingga pori-poriku mengembang
dan kedalaman liang-liang lukaku terbuka
ya, ingin kubiarkan semua menyapa
dan menyentuhku
karena hidup ini adalah anugrah
meski pun harus kujalani dengan luka dan tawa
sebab berarti di situ aku ada
Dps09032013-ilustrasi: NA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar