lewat ujung jarimu kau memberi tanda
tentang sungai yang mengalir pada tubuhmu
di antara sisa tawaku yang memantul
biarlah kusibak dinding awan
agar tercipta lorong cahaya
dan angin berdesir di sela jemarimu
jangan kau biarkan aku tergenang
dan kuyup oleh tatapanmu
raihlah aku dalam rangkulanmu
agar aku tak lenyap seperti bayangan
kini saatnya kau memetik buah
dari pohonnya dan menikmati harumnya
karena kau bukan seekor katak yang tambun
menatap keturunan yang melompati
sejarah yang penuh batu
dan jika bumi seperti batu belah
biarlah kau menjadi legenda
yang menyemburkan gairah
di dalam sajak-sajakku
sekalipun tersembunyi
di antara liptan awan
Dps14022013-ilustrasi: NA

Tidak ada komentar:
Posting Komentar