Rabu, 01 Mei 2013

Rajah Tangan





malam basah di pelupuk mataku
menciptakan kabut pada setiap segukan
setiap aksara menjadi duri
menggores seluruh catatan dan impian
serasa jerat yang menghakimi

aku ingin bebenah dan melipat semua
menjadi kenangan bersamamu
ketika aku dan kau berselimut rindu
tetapi selalu saja kau menjilat luka lama
pada sisi gelap di lekuk tubuhku
sebagai tanda yang tak dapat kuhapus

aku tak dapat mengelak, selain
mengerangkan penyesalan panjang
dan kau dapat memahami setiap bisikan
jika luka itu bukan kenangan
untuk selalu kubaca dan kunikmati
tapi kepedihan dari sebuah jalan yang hilang

kini seluruh harapanku berada di tanganmu
hanya kau yang dapat mengurai
anak-anak rambut di kening dan alis mataku
hanya kau yang dapat berbisik di tepi telingaku
dan hanya kau yang dapat mencecap
setiap aksara dari lapisan bibirku

kesetiaanku yang tersisa adalah kepasrahan
keyakinanmu dan kepercayaanmu,
hanya itu yang dapat kugenggam
jika kau rengkuh atau kau hempaskan
semuahnya kini berada di rajah tanganmu
hanya kau yang dapat membacanya

dan aku hanya dapat mendengarnya
dengan kepedihan atau kebahagiaan
sekalipun denyut napasku setiap detik
hanya menghembuskan kecemasan
seperti pesakitan menuju
ke tiang gantungan atau kebebasan
hanya cintamu yang kuharapkan



Dps17022013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar