Mawar adalah aku, kelopakku semerah saga, batangku berduri, harumku semerbak mewangi : KUMPULAN PUISI NUNUNG NOOR EL NIEL
Rabu, 01 Mei 2013
Tiang Rapuh
haruskah aku kembali menggenggam impian
hingga seluruh jari-jemariku berdarah
hanya untuk membuka sebuah jalan hitam
di mana aku menyerahkan seluruh diriku
untuk kupersembahkan kepada orang-orang
yang aku ibai tanpa mereka iba padaku
haruskah aku meletakan seluruh kodradku
di bawah kenistaan dengan seluruh erangan
yang selalu mengalir dengan keluhan panjang
sebagai penyangga tiang dari kerapuhan
di antara masa lalu dan masa depan
kini aku adalah sebatang tiang
yang berdiri tegak di atas pasir
menunjuk tegak lurus pada matahari
hingga aku menyatu dengan bayanganku sendiri
sebagai titik awal garis khatulistiwa
yang membelah seluruh peristiwa
tempatku melangkah tanpa mata angin
dan jangan kau bertanya lagi
apakah aku sebuah tiang batu atau kayu
yang sewaktu-waktu tempatmu terikat
dan membakar seluruh impian kita
dari dusta kemurnian cinta
hingga kita pun menjadi pasir
yang teronggok di kaki takdir yang rapuh
--dps22022013-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar