menancapkan duri,
menuai luka sendiri
jika melampaui batas nadir,
mengapa harus meriap imaji,
biarkan mengalir seperti air
memahat batu, menjadi pengukir
pada batu pualam kau tergelincir
ke dalam kelam kau akan hadir
tapi tak perlu mengeram dendam
hanya karena lirik aksara yang merajam
di dalam kelam tak ada bayangan
untuk sekedar kau bercemin
karena telah menyatu dengan dirimu
tak perlu kau tawan,
sebab kau akan menawan dirimu sendiri
bertelutlah dengan penuh keikhlasan
Dps09122012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar