halaman demi halaman kubuka seluruh
perjalanan hari-hariku dalam nafas puisi
kisahku mengalir seperti air. menderas
seperti kopi yang selalu kuteguk kekentalannya
ya, kini aku seperti sebuah buku terbuka
yang dipenuhi halaman-halaman waktu
berloncatan dari kisah yang satu kekisah lainnya
sehingga aku seperti berlompatan
dari lorong mimpi yang satu ke lorong mimpi lainnya
dari aksara itu pula aku kembali membaca
nafas orang-orang yang kukasihi dan kucintai
mendesah dalam erangan yang sama
tetapi kemudian berlalu di telan waktu
dan hanya menyisakan sepenggal kenangan
namun dari situ pula, aku membaca
sebuah risalah bagaimana sebuah kisah
harus tetap melangkah tanpa goyah
meski pun harus terjatuh dan bangkit
menyusuri jalan-jalan yang sama
aku akan terus membacanya
sebagai sebuah cermin
untuk tetap tak berpaling
dari tujuan akhir langkahku
di mana aku berdiri dengan tegar
menatap cahaya fajar
DPS07102012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar