Senin, 29 April 2013

Senja di Imajinasiku




ada senja berkabut di mataku
terserap dari kehidupan yang lembab
haruskah aku selalu tersekap
dari setiap ruang yang pengap
hanya untuk berharap dari napas cinta
dengan dada yang sesak

seringkali aku mencoba melepaskan diri
dari jeratan rindu yang selalu membukitkan
harapan-harapan hanya dari kesepian
dari sebuah perjalanan panjang
tanpa pernah kau tahu akhirnya

aku pun mencoba mengalir
seperti sungai yang tenang
seraya menerima semua
hanya dengan liukan kecil
sebagai gelombang dihembus angin
tapi selalu saja, selalu saja
aku karam dalam sebuah penantian

sebab, setiap impian yang kuhanyutkan
serasa membuatku terhempas
di atas bukit-bukit karang yang terjal
berkilauan hanya dari kejauhan
tanpa seorang pun tahu, jika aku terbentuk
dari garam lautan yang luas

kini, aku hanya dapat duduk di sana
dengan sedikit keangkuhan yang tersisa
hanya untuk sekedar bertahan
dari kesangsian dan kebimbangan
jika aku bukan sekedar bayangan
dari aksara puisi yang kuhembuskan
untuk lebih berarti dari kesia-siaan
apalagi dengan darah imajinasi untuk
menggenangi seluruh harapan


Dps02122012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar