Selasa, 30 April 2013

Igauan Sebuah Cermin





berdiri di tepi ranjang malam
aku seperti berdiri di tepi impian
berdiri di depan cermin
aku seperti berdiri di depan kekelaman
malam telah mempersolek diriku
menjadi sebuah bayangan
dari sebuah dunia yang maya

di sana aku bisa menari
dengan penuh kebebasan
hingga aku dapat menyetubuhi
seluruh aksara yang hilang
dari sebuah dunia yang nyata

aku meliuk, menggeliat dan mengerang
dengan bahasa yang paling betina
hingga basah seluruh kelamin kata-kata
para pejantan yang dikebiri kecemasan
dari kehidupan yang gamang
dan hanya dipenuhi rayuan aksara
tanpa kelamin dan tanpa harapan

meskipun aku harus berdiri di sana
di tepi ranjang malam, di depan cermin
di mana aku sendiri tak lagi perduli
dan nyaris tak mengenali
lekuk tubuh kehidupanku sendiri
karena telah terjabik oleh impian
serta tatapan mata yang jalang
dari sebuah komoditas kehidupan
tanpa melihat lagi keberadaanku
di mana keperempuananku tersimpan
dan aku menerjemahkan semua
dengan penuh keikhlasan



Dps25012013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar