Senin, 29 April 2013

Telah Kupetik Bunga yang Paling Mawar



telah kupetik bunga yang paling mawar
telah kukecup rindu di kening waktu
tanpa setetes embun mengkristal
di pelupuk mataku
ketika sang kekasih pergi dan berlalu

aku hanya meriap rambutku
dan menggelung cintaku
dari pelaminan kenangan
tempat aku dan kekasihku
mencumbui dan menabur seluruh mimpi
jika di sana, kekasihku
pernah membisikan seluruh harapan
dengan desahan nafas yang panjang

:"masihkah kau ingat gerimis senja itu?"
bisiknya di antara gerimis di depan branda
suatu senja, sebelum menjelma hujan
sebuah kenagan yang tak dapat kulupakan
tapi berusaha kuhapus dari ingatan

udara seketika melembab di wajahku
seperti cuaca di luar sana tanpa pelangi
yang biasa melengkung di atas telaga rindu
cintaku pun hanyut entah kemana
dan aku kembali terkapar dalam kesendirian
menata sunyi dalam nafas tertahan
sebab aku telah memetik duri
lebih tajam dari sembilu


Dps06122012/i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar