Minggu, 28 April 2013

Menafsirkan Impian




aku mencoba menafsirkan sebuah mimpi
dari malam yang basah lewat sisa-sisa aksara
seluruh tubuhku pun kuyup dengan makna,
ketika kuterjemahkan gerimis menjadi airmata
:"mengapa tak embun?" bisikmu

mimpi itu pun membalut diriku
seperti lembaran kain yang kutanggalkan
satu persatu di atas pelaminan malam
tetapi aku selalu membaca tanda-tanda
dari setiap erangan dengan napas penuh birahi

seharusnya kau mengerti cara melipat kata
bukan mengguntingnya di dalam sebuah desahan
seharusnya kau dapat merasakan ketulusan
bukan kesangsian yang kau kulum dengan bibirmu
sehingga hanya merekahkan kesendirian

simpanlah malammu di luar jendela,
seperti aku menyimpan bulan dan matahari
di balik lipatan-lipatan mimpimu
biarkan semua impian berpendar sendiri,
sehingga kau tak tertipu impian yang semu


Dps05112012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar